Ini kali mimin bercerita narasi seks dari remaja dengan tante elok dan seksi beranak satu. Bermula dari berebutan buku di toko buku, kelar dengan jalinan Seks dalam suatu Hotel. Ingin tahu lanjutan ceritanya, Langsung saja yok baca dan baca baik baik narasi saat ini.
Kenalkan namaku Sertaang, saya seorang Pria berusia 25 tahun, saya adalah seorang Pria yang biasa saja menurutku, secara berat tubuh 67 kg, tinggi tubuh 173 cm, memiliki tubuh tegap dan sektor. Pada suatu hari, pada jam jam 13.00 wib waktu itu saya ada di sebuah toko buku Gramedia di jalan Gatsu (Gatot Subroto) jakarta. Saya di gramedia saya berniat untuk beli majalah yang stoknya terbatas.
Kelompok Bacaan Seks Cabul Berebutan Buku Usai ML
Bacaan Seks Cabul Berebutan Buku Usai ML
Bacaan Seks 2022 Di hari itu saya kenakan kaos dan celana pendek dengan bahan katun. Di siang hari itu situasi toko buku itu sepi, waalaupun di saat itu waktu jam istirahat beberapa karyawan atau beberapa siswa. Di saat itu toko buku itu cuma ada pengunjung lebih kurang 10 orang, dan amu segera ke arah rack yang berisi khusus majalah. Ketia saya akan ambil majalah itu, mendadak ada seorang wanita yang pasti akan ambil majalah yang masih sama.
Waktu itu kami sebelumnya pernah sama-sama berebutan , tapi sehabis beragam detik akmi-pun selanjutnya sama-sama melepas pegangan kami dari majalah itu menjadi majalah itu-pun jatuh ke lantai, lantas,
” Ma.. Maf yah Tante… “, ucapku sambil ambil majalah itu dan memberbaginya pada wanita paruh baya orang itu.
Jika saya melihat sepintas sich wanita itu berusia range 32 sampai 35 tahun. Wanita paruh baya itu wajahnya oval, mempunyai panadangan mata sinis, dan tingginya tubuhya hampir serupa denganku karena dianya menggunakan sepatu highhills. Di saat itu saya tidak berani melihat mukanya semakin lama, tetapi di saat itu mataku tertuju pada paydara-nya yang membusung montok dan bentuk badannya yang bisa disebut semok. Selanjutnya wanita itu menjelaskan,
” Iya Dek, tidak papah kog, Adik mencari majalah ini yah ?? “, tanyanya.
” Iya Tante, hhe… “, jawabku singkat.
” Ini majalah sudah lama saya mencari Dek, gantian nemu eh.. sekrang justru berebutan sama adik, hhe “, ucapnyanya sambil tersenyum manis.
” Hhe, tidak papah kog tante, kata Mbak penjual bukunya sich buku edisi ini mah limited edision Tante “, ucapku menjelaskanya.
” Eumm… Ngomong-ngomong, kalian suka juga gambargrafi ya Dek ? “, tanyanya.
” Tidak sich Tante, saya membeli hanya untuk sekedar koleksi saja kok… “, ucapku.
Sehabis itu kami-pun terlibat perbincangan cukup banyak berkenaan gambargrafi sampai pada akhirannya diskusi kami-pun kelar,
” Bun, bunda, Salma sudah dapat komik nih, salma beli’in 2 komik ini ya Bun “, diskusi kami terpenggal dengan seorang gadis cilik yang berseragam SD.
” Ouh sudah dapat ya Nak, yaudah, iya itu Ibu belikan 2 “, katanya pada anaknya.
” Oh ya dek Tante lebih dulu ya dek “, katanya sambil menggamit anaknya pergi.
Pada akhirannya kau-pun mengalah dengan tante itu, dan pada akhirannya saya tidak mendapatkan majalah tersebut. yatelahlah, tidak dapat majalah tidak papah,toh saya masih tetap dapat membeli buku terbitan yang baru lainnya saja. Pendek narasi lebih kurang 30 menit selanjutnya saat saya sedang asyik membca buku, dari belakangku ada yang menegurku,
” Duh yang sedang asyik baca bukunya nih… “, tegur seorag wanita kepadaku.
Sehabis saya melihat kenyataannya suara wanita itu adalah tante yang berebutan buku denganku barusan, hhe. Tidak kusangka dianya lagi kembali ke toko ini, dan sekarang ini dianya tidak bersama anaknya. Selanjutnya saya berbasa-basi menanyakan,
” Loh kog kembali lagi sich Tante, terbuktinya ada ketinggal Tante ? “, tanyaku.
” Tidak kog dek “, balasnya singkat.
” Ouh kirain. Ngomong-ngomong anak Tante di mana ? “, tanyaku basa basi.
” Anak tante les Les musik dek ” jawabannya.
” Lah, terbuktinya anak tante pergi sesayangri ? “, tanyaku kembali.
” Nggaklah dek, anak tante diantar sama supir Tante “, jawabannya menjelaskan padaku.
Waktu itu kami-pun meneruskan perbincangan kami yang dulu pernah terpurtus barusan. kami menjelaskan berkenaan gambargrafi cukup lama, lebih kurang 20 menit kami bercakap sekalian berdiri menjadi sampai kaki ini pegal dan kerongkongan-pun jadi kering. Dari diskusi kami, pada akhirannya saya mengenali nama beliau adalah Tante Rissa. Karena waktu itu kami sama merasa haus dan lelah, pada akhirannya Tante Rissa-pun mengundang saya ke restaurant fast food.
Restaurant itu kebenaran tempatnya ada di lantai bawah toko gramedia ini. Waktu itu saya mendapat tempat duduk di dekat jendela dan Tante Rissa di kursi sampingku. Karena saya dekat denganya, waktu itu terciumlah wangi minyak wangi dari badannya yang mendadak membuat Penisku ereksi. Waktu itu saya merasa, terus lama dianya terus dekatkan tubuhnya padaku, saya rasakan badannya benar-benar hangat.
Aduh gan, semakin tidak kuat nih sang otong, hha. Seringkali sekali lengan kananku teratur bersinggungan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tetapi sehalus mungkin.
Selanjutnya, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus kunaik-turunkan tumitku menjadi pahaku menggesek-gesek dengan perlahan-lahan paha kirinya. Berkesan dianya beragam kali menelan ludah dan menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya, terkena nih ni tante-tante, ucapku dalam hati. Pada akhirannya dia-pun ajakku pergi tinggalkan restaurant itu,
” Yok kami hangout saja yok disini dek !! “, ajaknya.
” Eumm… memang kami ingin ke mana tante? ” tanyaku.
” ke mana yah, terserah kalian saja dech, tante nurut “, katanya mesra.
” Eummm… ke mana yah tante, ngomong-ngomong tante tahu tidak lokasi yang privat agar kami ngobrolnya sedap “, ucapku.
Saya menjelaskan semacam itu bermaksud sebuah kesebuah hotel, motel ata sepertinyalah, hhe. Mudah-mudahan saja Tante Rissa memahami tujuanku,
” Oh kalian penginnya di tempat bercakap Privat, ya Tante tahu lokasi yang privat dan sedap buat bercakap, hhe…”, ucapnya sekalian tersenyum.
Sehabis itu kamip-pun selekasnya tinggalkan restaurant tersebut. Waktu itu kami pergi menggunakan taksi, dan dalam taksi itu kami cuma diam diri lantas kuberanikan untuk meremas-remas jarinya dan dianya juga membalas dengan cukup hot. Sekalian meremas-remas kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Sekarang ini udara badan kami bertambah dengan tajam, saya tidak paham apa karena AC di taksi itu benar-benar buruk apa gairah kami sudah tinggi sekali.
Kami datang dalam suatu motel di teritori kota dan langsung pesan kamar standar. Kami masuk lift diantarkan dengan seorang room boy, dan dalam lift itu saya pilih berdiri ada di belakang Tante Rissa yang berdiri sejajar dengan si room boy. Dari belakang saya mengesek-gesekan dengan perlahan-lahan burungku ke bokong Tante Rissa, Tante Rissa juga memberikan tanggapan dengan menggoyang-goyangkan bokongnya bersimpangan arah dengan gesekanku.
Saat room boy tinggalkan kami di dalam kamar, langsung kepeluk Tante Rissa dari belakang, kuremas-remas dadanya yang membusung dan kucium tengkuknya,
Bacaan Seks Cabul Berebutan Buku Usai ML
” Hemmm… kalian nakal dech dari barusan dek, sekarang ini tante menjadi tidak tahan nih “, katanya genit.
Sehabis itu Tante Rissa-pun secara cepat dianya buka pakaiannya dan diteruskan buka roknya. Saat tangannya cari reitsleting roknya, masih tetap sempat-sempatnya tangannya meremas tangkai Penisku. Dianya selekasnya mengubah badannya, buah dada-nya yang ada dibalik BH-nya sudah membusung,
” Mari donk membuka bajumu Nang “, pintanya dengan penuh nafus dan kemesraan.
Secara cepat kutarik kaosku ke atas, dan celanaku ke bawah. Dianya sebelumnya pernah terbeliak saat melihat tangkai kejantananku yang sudah keluar CD-ku. Kepala batangku hanya 1/2 cm dari pusar. Saya sich tidak ingin memusingkan, selekasnya kucium bibirnya yang tipis dan kulumat, selekasnya terjadi pertarungan lidah yang cukup hebat sampai napasku ngos-ngosan dibikinnya. Sekalian berciuman, kutarik ke-2 cup BH-nya ke atas.
Akhirnya, taraaaaaaaaaa… berkesanlah buah dada-nya besar sekali dan bundar, dengan puting yang kecil berwarna coklat dan berkesan urat-uratnya kebiruan. Tangan kananku selekasnya memilin puting samping kiri dan tangan kiriku repot turunkan CD-nya. Saat CD-nya sudah dekati lutut selekasnya kuaktifkan jempol kaki kananku untuk turunkan CD yang menggantung dekat lututnya, dan bibirku turun terus melalui lehernya yang cukup tingkatan.
Sekarang Napas Tante Rissa terus mendengus-dengus dan ke-2 tangannya meremas-remas buah bokongku dan terkadang menekannya. Pada akhirannya mulutku sampai ke buah dada-nya. Edan, besar sekali.. ampun dech, kurasa bra-nya di-import langkah khusus kali. Kudorong badannya dengan perlahan-lahan sampai kami pada akhirnya sama-sama menisayangh di kasur yang cukup empuk.
Tanpa percuma saya selekasnya nikmati buah dada-nya dengan menggunakan tangan dan lidahku berganti-gantian di antara kanan dan kiri. Sehabis cukup senang, saya selekasnya turunkan kecupanku langsung ke bawah, saat kecupanku capai tahapan iga, Tante Rissa menggelinjang-geliat, saya tidak paham apa ini karena dampak kecupanku alias ke-2 tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah keras.
Dan langsung ke bawah berkesan bulu kewanitaanya yang tercukur rapi, dan harum ciri khas wanita yang menggairahkan membuatku segera ke arah lubang senggamanya dan selekasnya kujilat tahapan atasnya beragam kali. Kusaksikan Tante Rissa selekasnya menghentak-hentakkan pinggulnya saat saya mainkan klitorisnya. Dan sekarang berkesan secara jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus kujilat dengan keras dan cepat.
Tante Rissa bergoyang mundur-maju secara cepat, menjadi sasaran jilatanku tidak demikian pas, selekasnya kutekan pinggulnya. Kujilat kembali secara cepat dan pas, Tante Rissa ingin menggerakkan pinggulnya tetapi ketahan. Tenaga pinggulnya hebat kuatnya. Saya berusaha meredam semaksimal mungkin dan erangan Tante Rissa yang semula sayup-sayup sekarang jadi keras dan liar.
Lantas kuhisap-hisap clitorisnya, dan saya merasa ada yang masuk ke mulutku, selekasnya kujepit antara gigi atasku dan bibir bawahku dan selekasnya kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sekalian hebat ke atas. Tante Rissa menjerit-jerit keras dan badannya melenting tinggi, saya sudah tidak sanggup untuk meredam pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Berasa lubang kewanitaannya benar-benar basah oleh cairan kepuasannya.
Sekarang selekasnya kupersiapkan tangkai penis-ku, kuarahkan ke lubang senggamanya dan,
” Zleb…”
Sangat sayang penisku belum masuk seutuhnya, waktu itu cuma ujung tangkai penis-ku yang masuk dan Tante Rissa mendesah kesakitan,
” Aow… sakit sayang, perlahan-lahan ya sayang “, katanya kurang kuat halus.
” Iya Ya dech Tante, saya masukkan perlahan-lahan, maaf ya tante “, ucapku.
Sekarang aku juga mengulang kembali, dan tidak tidak juga masuk. Buset nih tante, sudah mempunyai anak tetapi masih tetap seperti perawan ini. Pada akhirnya aku juga menggunakan ludahku untuk membaluri kepala penisku, lantas pelan-pelan kudorong kembali kejantananku, dan
” Zlebbb… Aghhhhhhh.. perlahan-lahan sayang… “, erangnya kesakitan.
Walau sebenarnya baru kepalanya saja, sudah sulit masuknya. Selanjutnya saya hebat perlahan-lahan, dan lalau kumasukan kembali dengan perlahan-lahan. Di saat itu saya coba menusukan kejantananku dengan cukup keras, dan,
” Zlebbbbbbbbbbbbb… Aoww… Sssss… Aghhhhhh…. ” erang Tante Rissa disertai air matanya yang menetes di sisi matanya.
” Kog tante nagis sich, sakit ya, apa kami stop dahulu ? “, ucapku pada Tante Rissa sehabis melihatnya kesakitan.
” Jangan Sayang, sudah kalian terusin saja, Ssshhhh… “, balasnya manja.
Selanjutnya kumainkan mundur-maju dan pada perhitungan ke-3 kutancap dengan keras. Yah, bibir kewanitaanya turut masuk ke. Wah sakit , habis sampai bulu kewainitaanya turut masuk, pikirkan saja, bulu kewanitaaan kan kasar, terus melekat di tangkai penis-ku dan diapit oleh bibir kewanitaan Tante Rissa yang sangat ketat. Dengan usaha itu, pada akhirnya mentok tangkai penis-ku dalam lubang senggama Tante Rissa.
Terang-terangan saja, usahaku ini benar-benar banyak memerlukan tenaga, faktor ini bisa disaksikan dari keringatku yang mengucur benar-benar deras. Sehabis Tante Rissa tenang, selekasnya penisku kugerakkan mundur-maju dengan perlahan-lahan dan Tante Rissa mulai menikmatinya. Mulai turut bergoyang dan suaranya mulai turut mengalun bersama pacuanku. Pada akhirnya lubang senggama Tante Rissa mulai berasa licin dan merasa sakit yang didampakkan oleh kasar dan lebatnya bulu kewanitaanya sedikit bertidak lebih.
Kita-kira lebih kurang 15 menit saya memacu vagina tante Rissa, mendadak Tante Rissa merengkuhku dengan kuat dan,
” Oughhhhhhhh….”, jeritannya benar-benar keras, dan beragam detik selanjutnya dianya melepas dekapannya dan terbujur lemas. Kenyataannya tante Rissa sudah mendapat orgasme pertama kalinya, lantas,
” Tante sudah keluar yah, yaudah kami break sesaat dahulu saja Tante “, ucapku.
” Iya Sertaang sayang, tante ingin istirahat sesaat, tulang-tulang Tante berasa ingin lepas rasanya “, katanya dengan manja.
” Baik Tante sayang, kami teruskan nantinya aja… “, balasku tidak kalah mesranya.
” Sayang, kalian seringkali ya ML dengan wanita lain… “, , pancing Tante Rissa.
” Tidak kok Tante malah saya baru pertamanya kali sama tante ini “, jawabku bohong.
” Masak sich, tetapi dari caramu barusan berkesan kalian mengusai sekali, Kalian hebat Sayang sekali ain sex-nya, sangat kuat “, puji Tante Rissa.
” Ah tante dapat saja, tante hebat kog, lubang senggama tante masih tetap sempit sekali sih, walau sebenarnya kan Tante sudah punyai anak “, balasku kembali beri pujian.
” Ah kalian dapat saja dech sayang, jika masalah sempit dan mengimpit itu rahasia, hhe “, balasnya manja.
Beragam saat kami bergurau, kami-pun merasa capek, dan tanpa sadar kami berdua tertidur nyenyak dengan posisi telanjang dan berangkulan. Kurang lebih 1 jam kami tertidur, saat tersadarkan kami terkejut, ternyata kami tertidur sudah cukup lama. Sesaat kami kumpulkan nyawa kami, lantas kami-pun meneruskan permainan seks kami yang terlambat barusan. Ini hari permainan seks kami lebih buas dan liar, waktu itu kami bercinta secara berbagai macam gaya seks.
Sekarang pada ronde 2 ini saya benar-benar berbahagia sekali, karena dalam permainan ronde 2 ini kami tidak menjumpai kesulitan seperti permainan seks pertama kami barusan. Faktor itu karena karena ungkin kami sudah sama eksper, dan waktu itu lubang senggama Tante Rissa tidak sesempit yang pertama barusan. Mungkin karena barusan lubang senggama Tante Rissa sudah tertembus oleh keris empu gondrongku ini (penis). Simak juga: Bacaan Seks Pelet Untuk Memperoleh Si Majikan
Waktu itu terjadi permaina seks yang benar-benar hebat liar dan hot. Tapi permainan ini tidak jalan lama karena Tante Rissa wajib selekasnya pulang menjumpai anaknya yang sudah pulang dari les musik. Waktu itu aku juga selekasnya memompa kejantananku dengan tenaga penuh, dan anggap lebih kurang 5 menit pada akhirannya penisku rasakan seakan ada yang akan menyemburkan, dan selanjutnya,
” Crotttttttttttttttttttt… Crotttt… Crottt… Crottt “,
Pada akhrinya aku-pu mendapat klimaksku. Saatb itu saya menanamkan dalam-dalam kejantananku dalam lubang senggama Tante Rissa. Air maniku banjiri lubang senggamanya hingga-sampai air maniku keluar kembali dari lubang senggamnya tersebut. Pendek narasi karena tante Rissa tergesa-gesa, karena itu Tante Rissa dan aku-pun selekasnya memebersihkan diri di dalam kamar mandi hotel. Sehabis kelar, kamipun segera cek out.
Tapi saat sebelum kami pisah kami sama-sama tukar alamat dan nomor handphone agar kami komunikasi kami bersambung dan begitupun jalinan terlarang kami ini. Sehabis itu kamipun selekasnya cari taksi, dan pulang dengan taksi masing-masing. Kelar.